Language:
INDONESIA ENGLISH
HOME SITE MAP SITE MAINTENANCE Go
 
 

 

 

 
     
 

RECORD DISPLAY CONTROL

NATIONAL ELECTION

PRESIDENTS OF INDONESIA

Soekarno
Period 1945-1966
Soeharto
Period 1966-1998
BJ. Habibie
Period 1998-1999
Abdurrahman Wahid
Period 1999-2001
Megawati Soekarnoputri
Period 2001-2004
Susilo B. Yudhoyono
Period 2004-2014

PRESIDENTIAL PALACES

 

IMPLEMENTATION OF ELECTIONS

Election Details
< back to the list >

Pemilihan Umum Tahun 1999
Implemented by 7 Juni 1999
Number of Contestants : 48 parties

 

Pemilihan Umum Tahun 1999 merupakan pemilu pertama pasca mundurnya Presiden Suharto dari tampuk kekuasaan. Habibie, selaku pengganti Suharto, melaksanakan pemilu tiga tahun lebih cepat dari waktu yang seharusnya dijadwalkan, yaitu tahun 2002. Percepatan pemilu ini adalah hasil tekanan rakyat pada pemerintahan Habibie karena ia dipandang tidak memiliki legitimasi untuk memegang tampuk kekuasaan. Presiden Habibie dianggap publik sebagai bagian dari Orde Baru yang mestinya turut dilengserkan. Karenanya, hakekat pemilu 1999 pada dasarnya untuk membentuk legitimasi baru atas siapapun yang akan menjadi Presiden pasca mundurnya Suharto.

Diantara hal-hal paling menyolok pada fase setelah keruntuhan Orde Baru adalah kecilnya penolakan terhadap dibuangnya format politik dua partai satu Golkar dan dipekenalkannya sistem multi partai. Tiba-tiba demokrasi multipartai seolah dilihat sebagai satu-satunya pilihan yang berkelayakan. Hal ini mirip dengan November 1945, masa terakhir ketika partai politik tumbuh subur di Indonesia. Kemiripan itu adalah sehubungan dengan hal-hal sebagai berikut: euphoria setelah berhasil keluar dari suatu kurun panjang re;presi politik, banyaknya kepentingan politik yang sodok menyodok berebut posisi, dan tidak adanya otoritas politik yang punya kemauan mencegah hal itu. Bahkan pandangan lain menempatkan kelahiran lebih seratus partai politik dalam hitungan yang sangat singkat sebagai fenomena yang mengalahkan periode awal berkembangnya partai politik pasca Maklumat Nomor X Wakil Presiden.

Pemilu 1999 sering disebut sebagai pemilu transisi untuk masuk format politik yang lebih demokratis. Pemilu menjadi semacam simpang jalan: apakah proses politik itu terus setia pada jalur demokratisasi, berbelok jalan, atau bahkan berbalik arah sama sekali. Pengalaman transisi berbagai negara menunjukkan kemana pendulum transisi bergerak dari hasil pemilu.

Pemilu tahun 1999 diselenggarakkan dalam waktu yang sangat singkat, yaitu kurang dari 5 bulan. KPU selaku penyelenggara pemilu dalam waktu yang singkat telah berhasil merumuskan lebih dari 136 peraturan dan keputusan tentang tata cara pemilu. Tidak hanya itu, KPU juga berhasil merencanakan dan menyelenggarakan pemilu secara relatif lebih lancar seperti yang diperintahkan Undang-undang.

Pemilu 1999 dapat disebut sebagai pemilu anti tesis pemilu-pemilu Orde Baru. Banyak aspek bertolak belakang dengan masa orde baru. Disebut demikian karena berbagai hal. Pertama, liberalisasi politik yang melahirkan 48 peserta pemilu menjadikan pemilu hampir diikuti oleh seluruh spektrum idiologi yang pernah ada di pentas politik berbasis kelas, seperti PRD, dan partai dengan jalur aliran seperti PBB, PDKB, dan PKD yang diharamkan selama Orde Baru berkuasa, muncul tanpa ada yang mempersoalkan apalagi mengkontrol. Pluralisme politik Indonesia benar-benar mengjawantah dalam partai yang berkompetensi dalam pemilu 1999.

Selanjutnya pemilu berusaha dibangun di atas spirit baru, yaitu Luber plus Jurdil. Diketahui bahwa pemilu pada Orde Baru dibangun asas LUBER (langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia) dengan mengabaikan aspek JURDIL (Jujur dan Adil) bagi penyelenggara maupun peserta pemilu. Juga netralitas birokrasi. Birokrasi yang selama Orde Baru dimobilisasi untuk mendukung dan menjadi bagian integral dari Golkar berusaha dinetralisasikan untuk tidak memihak salah satu partai politik. PNS tidak diperkenankan menjadi anggota dan pengurus partai politik. kalau ada PNS yang menjadi anggota atau pengurus partai politik harus mendapatkan ijin atasannya dan kemudian melepaskan jabatan negerinya.

Vote Result :
No.
Party Name
Number of Votes
Number of Representatives

1.

PARTAI INDONESIA BARU

192712

0

2.

PARTAI KRISTEN NASIONAL INDONESIA

369719

0

3.

PARTAI NASIONAL INDONESIA

377137

0

4.

PARTAI ALIANSI DEMOKRAT INDONESIA

85838

0

5.

PARTAI KEBANGKITAN MUSLIM INDONESIA

289489

0

6.

PARTAI UMMAT ISLAM

269309

0

7.

PARTAI KEBANGKITAN UMMAT

300064

1

8.

Partai Masyumi Baru

152589

0

9.

Partai Persatuan Pembangunan 2009

11329905

58

10.

PARTAI SYARIKAT ISLAM INDONESIA

375920

1

11.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

35689073

153

12.

PARTAI ABUL YATAMA

213979

0

13.

PARTAI KEBANGSAAN MERDEKA

104385

0

14.

PARTAI DEMOKRASI KASIH BANGSA

550846

5

15.

Partai Amanat Nasional

7528956

34

16.

PARTAI RAKYAT DEMOKRATIK

78730

0

17.

PARTAI SYARIKAT ISLAM INDONESIA

152820

0

18.

PARTAI KATOLIK DEMOKRAT

216675

1

19.

PARTAI PILIHAN RAKYAT

40517

0

20.

PARTAI RAKYAT INDONESIA

54790

0

21.

PARTAI POLITIK ISLAM INDONESIA MASYUMI

49839

0

21.

PARTAI POLITIK ISLAM INDONESIA MASYUMI

456718

1

22.

Partai Bulan Bintang

2049708

13

23.

PARTAI SOLIDARITAS PEKERJA SELURUH INDONESIA

61105

0

24.

PARTAI KEADILAN

1436565

7

25.

PARTAI NAHDLATUL UMMAT

679179

5

26.

PARTAI NASIONAL INDONESIA - FRONT MARHAENIS

365176

1

27.

PARTAI IKATAN PENDUKUNG KEMERDEKAAN INDONESIA

328654

1

27.

PARTAI IKATAN PENDUKUNG KEMERDEKAAN INDONESIA

328654

1

28.

PARTAI REPUBLIK

328564

0

29.

PARTAI ISLAM DEMOKRAT

62901

0

30.

PARTAI NASIONAL INDONESIA - MASSA MARHAEN

345629

1

31.

Partai Musyawarah Rakyat Banyak

62006

0

32.

Partai Demokrasi Indonesia

345720

2

33.

Partai Golongan Karya

23741749

120

34.

Partai Persatuan 1999

655052

1

35.

Partai Kebangkitan Bangsa

13336982

51

36.

PARTAI UNI DEMOKRASI INDONESIA

140980

0

37.

PARTAI BURUH NASIONAL

140980

0

38.

PARTAI MUSYAWARAH KEKELUARGAAN GOTONG ROYONG

204204

0

39.

Partai Daulat Rakyat

427854

1

40.

Partai Cinta Damai

168087

0

41.

PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN

1065686

4

42.

PARTAI SOLIDARITAS PEKERJA

49807

0

43.

PARTAI NASIONAL BANGSA INDONESIA

149136

0

44.

PARTAI BHINNEKA TUNGGAL IKA INDONESIA

364291

1

45.

PARTAI SOLIDARITAS UNI NASIONAL INDONESIA

180167

0

46.

PARTAI NASIONAL DEMOKRAT

96984

0

47.

PARTAI UMMAT MUSLIMIN INDONESIA

49839

0

48.

PARTAI PEKERJA INDONESIA

63934

0

 
< back to the list >