Bahasa:
INDONESIA ENGLISH
BERANDA PETA SITUS PEMUTAKHIRAN Cari
 
 

 

JOKO WIDODO

Masa Bakti 2014 -

 
     
 
 

KENDALI TAMPILAN CANTUMAN

KEPUSTAKAAN TERKAIT PRESIDEN

PRESIDEN-PRESIDEN RI

Soekarno
Masa Bakti 1945-1966
Soeharto
Masa Bakti 1966-1998
BJ. Habibie
Masa Bakti 1998-1999
Abdurrahman Wahid
Masa Bakti 1999-2001
Megawati Soekarnoputri
Masa Bakti 2001-2004
Susilo B. Yudhoyono
Masa Bakti 2004-2014
Joko Widodo
Masa Bakti 2014-
 

PEJABAT KABINET

Detail cantuman
< Kembali ke daftar >
Nama

:

Nadiem Makarim

Gender

:

Laki-Laki

Tempat Lahir

:

Singapura

Tanggal Lahir

:

4 Juli 1984

Riwayat Hidup

:

Nadiem Makarim dilahirkan di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia anak tunggal dari Nono Anwar Makarim yang diketahui merupakan seorang pengacara dan praktisi hukum terkenal yang merupakan bekas bos dari pengacara Hotman Paris Hutapea. Ibu Nadiem bernama Atika Algadri, anak dari Hamid Algadri yang dikenal sebagai pejuang kemerdekaan. Pendiri Gojek ini diketahui memiliki saudara bernama Rayya Makarim yang bekerja sebagai seorang penulis naskah film. Istri Nadiem Makarim diketahui bernama Franka Franklin. Nadiem Makarim sendiri beragama Islam sementara istrinya berama Kristen. Pendiri Gojek ini mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Jakarta. Dari informasi yang didapat, Nadiem Makarim menyelesaikan masa SMA di Singapura. Setelah lulus ia kemudian berangkat ke Amerika Serikat dan kuliah di Brown University di jurusan International Relations. Bos Gojek ini juga pernah mengikuti program pertukaran pelajar di London School of Economics. Tamat dari Brown University, Nadiem Makarim kemudian mengambil program Master Business Of Administration (MBA) di salah satu kampus paling bergengsi di dunia yakni Harvard Business School di Harvard University.



Sumber : https://www.biografiku.com/biografi-nadiem-makarim.

Riwayat Karir

:

Konsultan Manajemen di Mckinsey & Company

Selepas lulus dari Brown University, Nadiem Makarim mengawali karirnya sebagai seorang konsultan manajemen di perusahaan konsultan Mckinsey & Company di tahun 2006 dan kemudian berhenti karena melanjutkan studinya di Harvard University.



Co-Founder Zalora Indonesia

Setelah menyelesaikan masternya di Harvard University, Nadiem bekerja sebagai Co-Founder Zalora Indonesia sekaligus Managing Editor disana.



CIO startup Kartuku

Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian bergabung dengan perusahaan startup Kartuku, sebuah perusahaan penyedia layanan pembayaran non-tunai di Indonesia. Namun kelak perusahaan Kartuku diakuisisi oleh Nadiem Makarim untuk memperkuat lini Gopay dari Gojek. Di Kartuku, ia menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.



Mendirikan Gojek

Setelah memiliki banyak pengalaman selama bekerja di perusahan ternama, Nadiem Makarim kemudian memutuskan resign atau mengundurkan diri dari tempat ia bekerja. Di usia yang masih muda, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi, Ia mencoba merintis perusahaan sendiri. Ia kemudian mendirikan perusahaan Gojek pada tahun 2010. Nadiem yang kala itu sedang bekerja di Mckinsey & Company, lebih sering menggunakan jasa ojek ketimbang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi serta tingkat kemacetan di Jakarta yang tinggi. Disisi lain, ia menemukan kenyataan bahwa ia sulit menemukan ojek saat dibutuhkan. Ia juga melihat kenyataan bahwa tukang ojek hanya menghabiskan waktunya menunggu pelanggan dan cukup sulit mencari pelanggan. Fakta tersebut ia dapat dari hasil berbincang-bincang dengan beberapa ojek langganannya. Disinilah ia melihat ada masalah supply and demand yang menurutnya tidak sesuai. Sehingga dengan mendirikan Gojek bisa menjadi problem solving untuk masalah yang ia alami. Disni Nadiem berharap bahwa dengan layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta. Saat itu, sistem pemesanan Gojek belum menggunakan aplikasi seperti sekarang. Nadiem pada awalnya menggunakan call center sebagai perantara antara driver Gojek dan pelanggan. Sistemnya, pelanggan menelpon call center untuk melakukan orderan ojek, kemudian call center menginformasikan detail orderan kepada pengemudi ojek untuk dilaksanakan. Faktanya, selama tiga tahun sejak berdiri, Nadiem membiayai operasional perusahaan dari uangnya sendiri karena belum mendapatkan investor. Setelah lama menjadi CEO Gojek, kemudian pada bulan Oktober 2019 ia kemudian memilih mengundurkan diri dari Gojek, Perusahaan yang ia sudah bangun selama bertahun-tahun. Walaupun memutuskan mundur, Nadiem Makarim masih memiliki saham sekitar 4,81 persen. Setelah mundur dari Gojek, Nadiem Makarim kemudian ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Maju tahun 2019 hingga 2024. Nadiem Makarim menjadi menteri termuda di dalam kabinet tersebut.



Sumber : https://www.biografiku.com/biografi-nadiem-makarim.

Jabatan Dalam Kabinet

:

  1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kabinet Indonesia Maju masa kerja 2019 - 2024

Keterangan Tambahan

:

Penghargaan :
Pada tahun 2016, Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012. Penghargaan Asian of the Year diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi pada meningkatkan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya. Beberapa penerima sebelumnya termasuk pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Myanmar Thein Sein. Penghargaan tersebut datang karena perusahaan berfokus pada peningkatan kesejahteraan sektor informal. Pada saat yang sama, ini dapat membantu menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dengan mengubah pasar dan model bisnis tradisional.
Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 versi 2018.[23] Bloomberg menilai tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat dan mendalam seperti Gojek. Aplikasi Gojek diluncurkan pada 2015 dengan fokus pada pemesanan ojek, dan kemudian berkembang menjadi aplikasi untuk membayar tagihan, memesan makanan, hingga membersihkan rumah.[24] "The Bloomberg 50" berisi sosok-sosok ternama dalam bidang bisnis, hiburan, keuangan, politik, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi. Sepak terjang Nadiem yang kini mengembangkan Gojek ke Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam membuat Bloomberg menyandingkan namanya dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, pendiri Spotify Daniel Ek, penyanyi Taylor Swift, dan grup musik K-pop BTS.[25]
Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan Bisnis.[26] Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Asia. Nadiem menggandakan hadiah yang diterima menjadi Rp860 juta untuk donasi pendidikan anak mitra pengemudi Gojek. Penghargaan ini berkaitan dengan kontribusi Gojek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memudahkan keseharian pengguna hingga meningkatkan pendapatan mitranya.[27] Gojek berkontribusi Rp55 triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan penghasilan rata-rata mitra GoRide dan GoCar naik 45% dan 42% setelah bergabung dengan Gojek, dan volume transaksi UMKM kuliner naik 3,5 kali lipat semenjak menjadi mitra GoFood.[28]
Pada tahun 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That Changed The World,[29] dan mendapatkan peringkat 17.[30] Pada tahun 2019, Gojek kembali menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.

Organisasi Internasional :
Bersama dengan Melinda Gates dan Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, Nadiem menjabat sebagai salah satu komisaris Pathways for Prosperity[32] for Technology and Inclusive Development yang fokus membantu negara-negara berkembang untuk beradaptasi dengan berbagai inovasi baru dunia digital yang mengubah budaya bekerja.

Sumber : https://id.wikipedia.org/

Lampiran Foto :

< Kembali ke daftar >