|
Dari enam istana Presiden Republik Indonesia, hanya satu yang paling banyak disebut-sebut sebagai pusat pucuk pimpinan pemerintah di Indonesia: Istana Merdeka. Istana ini bukan yang tertua atau terbagus. Istana Negara lebih dahulu dibangun, malahan terletak di satu halaman dengan Istana Merdeka. Istana Bogor mempunyai sejarah yang lebih panjang serta bangunan yang lebih megah. Sedangkan Istana Yogyakarta mempunyai peranan yang paling besar dalam revolusi nasional Bangsa Indonesia ketika menegakkan kemerdekaan antara tahun 1945-1949.
Namun demikian Istana Merdeka selalu diingat karena dikenal sebagai tempat kediaman resmi Presiden, serta kareana peranannya sebagai pusat upacara-upacara kenegaraan. Tetapi disamping itu Istana Merdeka agaknya mendapat tempat yang lebih khusus dalam hati rakyat Indonesia karena namanya Merdeka. Nama ini bukanlah sekedar nama, tetapi mempunyai perlambang sejarah kemenangan perjuangan bangsa. Namun itu juga berlatar belakang pada satu peristiwa bersejarah yang menandai berakhirnya penjajahan di bumi Indonesia sendiri yang berdaulat penuh di istana tersebut.
Peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia dan Istana Merdeka itu terjadi pada tanggal 27 Desember 1949. Pada waktu yang bersamaan di Amsterdam, Jakarta dan Yogyakarta dilakukan serangkaian upacara penting: pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Kerajaan Belanda, Acara yangbermula di Troonzaal (Ruangan Takhta) di Amsterdam diakhiri dengan suatu upacara khusus di halaman depan Istana Merdeka Jakarta, yang waktu itu masih dinamakan Istana Gambir.
|