KENDALI TAMPILAN CANTUMAN
|
|
DIREKTORI TOKOH POLITIK
Detail cantuman
|
|
|
|
Nama |
: |
Prof. DR.Sudigdo Adi, SpKK |
Gender |
: |
Laki-Laki |
Tempat lahir |
: |
Walikukun, Jawa Timur |
Tanggal lahir |
: |
14-04-1949 |
Jabatan Partai |
: |
Anggota |
Riwayat Hidup |
: |
Sudigdo Adi
No. Anggota:
Tempat Lahir: Walikukun
Tgl Lahir: 14-04-1949
Agama: Islam
Riwayat Pendidikan:
Doktor Universitas Unpad (1995)
Prof. DR.Sudigdo Adi, SpKK
IMPIKAN MUTU PENDIDIKAN
INDONESIA SIAP DI ERA GLOBAL
Sejak usia kelas V Sekolah Rakyat (SR, sekarang SD, red) pada tahun 1960, Sudigdo kecil sudah disuruh ayahnya untuk membaca pidato Bung Karno? yang berjudul Lautan Pancasila. Jadi, sejak kecil, politikus kelahiran Walikukun, 14 April 1949 ini telah hidup di lingkungan idealisme politik.
Bahwa kemudian saya terjun ke politik, semata ingin meneruskan idealisme politik orang tua saya, dengan inspirator utama Bung Karno, kata Sudigdo BR>?Maka, sejak tahun 1964, dia sudah menjadi anggota Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI). Disusul, pada tahun 1968 menjadi aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Tak heran kalau setahun kemudian, ketika masih kuliah tingkat I di Universitas Airlangga, Surabaya,Sudigdo yang baru berusia 19 tahun telah bergabung dengan Partai nasional Indonesia (PNI).
Doktor jebolan Universitas Padjadjaran (Unpad) ini mengaku, terdorong ke politik karena situasi. Sang ayah yang mantan pejuang kemerdekaan telah menanamkan idealisme politik dalam dirinya. Idealisme untuk ikut serta membangun bangsa dan negeri ini. Sudigdo mengaku, sangat mengagumi idealisme sang ayah yang diwarisinya tersebut. Orang tua saya tak pernah menyuruh saya menjadi kaya. Melainkan menjadi orang pinter, dengan sekolah yang baik, dan berjuang untuk membantu mengangkat harkat bangsa ini, kata ayah empat orang anak beristrikan seorang doktor bernama Sunarjati ini.
Ketertarikannya dibidang kesehatan dan pendidikan membuatnya terjun dan mendalami Komisi yang membidangi bidang pendidikan yaitu Komisi X DPR. Dirinya menginginkan Indonesia dapat meningkat secara kualitas sehingga anak cucu kita dapat bersaing di tingkat global dan menghadapi era global saat ini.
Mudah-mudahan dalam 10 tahun mendatang rakyat Indonesia dapat memperoleh kembali kehormatan bangsa dengan melalui peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan,?terangnya.?
Sudigdo dalam menjalankan hidup memiliki falsafah dan moto berserah diri kepada allah SWT, berjuang dan bekerja keras mengerjakan tugas yang bisa segera dikerjakan tanpa menundanya. ?Perjuangan tidak akan berhenti, saya akan terus berjuang untuk rakyat,?katanya.
Kini, Sudigdo ingin tinggal menikmati hidup. Warisan idealisme politik sang ayah kini diestafetkan kepada empat orang anaknya. Dan, dia sangat yakin bawa anak-anaknya telah mampu mengemban estafet ini. Sure! I am very sure kata Sudigdo ketika ditanya tentang kesiapan anak-anaknya dalam mengemban idealisme yang akan diwariskannya tersebut. Dia bahkan mengaku, tak akan mewariskan apapun, selain idealisme ini.
sumber: dpr.go.id
|
|
|