Riwayat Hidup |
: |
Diah Defawati Ande
No. Anggota:
Tempat Lahir:
Tgl Lahir: 12-01-1964
Agama: Islam
Riwayat Pendidikan:
SD Sabang Jakarta 1976
SMP Negeri I Cikini Jakarta 1979
SMA Negeri IV Jakarta 1982
F. Kedokteran Unibraw Malang 1992
Program Akupuntur Jakarta
Program Pascasarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit UI Jakarta 2001
Riwayat Pekerjaan:
Wakil Ketua BURT 2004-2009
Anggota Komisi XI FPBR periode 2004-2009
Anggota Tim Peningkatan Kinerja Anggota Dewan
Sekretaris Fraksi PBR 2004-2009
Kepala Puskemas Sumbau Batam 1992-1995
Kepala Puskesmas Batu Aji 1992-1994
Dokter di RS. Otorita Batam 1995-2004
Kepala Sub Seksi Penunjang Medis RS. Otorita Batam sekaligus Pengawas Pengadaan Barang
Kepala Unit Usaha Farmasi Mandiri RS. Otorita Batam 2000-2004
Direktur Operasi RS. Kasih Sayang Ibu 2000-n/a
Riwayat Organisasi:
Ketua MKGR Batam
Ketua I KNPI Batam
Bendahara IDI Batam
Sekertaris HIPMI Batam
LSM Yayasan Mitra Kesehatan dan Kemanusiaan (Sebagai Senior Medical Consultant dan Anggota)
dr. Diah Defawati Ande
Terapkan Prinsip Tolerasi di Dalam Keluarga
Sebelum aktif menjadi anggota DPR, diah muda terkenal sangat aktif dalam berorganisasi, meskipun anak seorang pengusaha yang bergerak di bidang kesehatan, dirinya tidak segan-segan bergaul dengan semua golongan masyarakat. Sejak muda, dirinya sudah aktif menjadi Ketua MKGR, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua KMPI, Sekretaris HIPMI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Meskipun sudah menjabat sebagai anggota Dewan dengan seabrek kegiatannya, bu dokter diah, biasa dipanggil, masih saja terlibat dengan urusan kedokteran. Bahkan dia mengganggap pekerjaan dokter sebagai hobinya. Kalau hoby tidak bisa ditinggal, tapi kalau pekerjaan bisa berubah-rubah, tukasnya
Karena banyaknya kegiatan diluar dunia kedokteran, dirinya ditawari untuk bergabung dan terlibat didalam dunia politik. Ia ditawari untuk masuk partai PBR. Baginya organisasi bukanlah barang baru, akhirnya ia mencemplungkan dirinya pada partai yang berbasis islam sebagai kendaraan politiknya.
Diah, seorang ibu dengan dua orang anak ini, selalu menekankan bahwa sebagai manusia harus melakukan yang terbaik untuk dirinya, keluarga bahkan untuk bangsa dan negara Yang penting manusia terus berusaha menjalani hidup dengan baik.
Setelah menduduki posisi sebagai Anggota Dewan, diakuinya sempat timbul keraguan dalam dirinya. Bahkan tidak tanggung-tanggung, pada bulan-bulan pertama, berat badannya merosot drastis. Menurutnya, Pekerjaan menjadi anggota Dewan sangat berat dan dituntut untuk mampu menyerap seluruh aspirasi masyarakat. Selain itu, sebagai dokter dirinya selalu dituntut menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran karena apabila bohong maka diagnosa salah dan otomatis treatment salah.
Menurutnya, banyak perbedaan yang ia rasakan antara dokter dan DPR. Sebagai Dokter ia terbiasa dihampiri oleh pasien, bukan menghampiri. Dokter juga tidak pernah disuruh absen, ujar seraya bercanda.
Sebagai seorang anggota Dewan, Diah selalu berusaha untuk meyakini semua aspirasi yang disampaikan masyarakat merupakan kebenaran. Selain itu, sebagai seorang umat muslim, dan seorang ibu, penekanan akidah alquran bagi keluarga sangat penting.
Nilai islam bisa diterapan dalam mendidik anak agar tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.
Dari beberapa peran itu, ketika berbenturan, kita harus punya prioritas. Selama semuanya masih bisa diatur, tentu tidak masalah. Selama bisa disiasati, saya siasati, kata dia.
Hal yang paling terberat sebagai wanita pekerja sulit membagi waktu dengan keluarga namun harus ada tolerasi dan kompensasi untuk keluarga. Harus ada bargaining satu sama lain, nggak mungkin saya dan suami bisa berjalan tanpa toleransi. Begitu juga dalam kehidupan rumah tangga harus menerapkan prinsip toleransi itu, harus ada pemahaman lebih antara satu dan yang lain.
Dia mengharapkan prinsip toleransi dapat diterapkan didalam dinamika kehidupan. Karena pada prinsipnya semua mempunyai karakter yang berbeda-beda sekalipun terhadap saudara kandung, orang tua bahkan suami yang jelas-jelas dididik dan dibesarkan oleh keluarga yang berbeda dengan kultur yang berbeda pula.
sumber: dpr.go.id
|