Bahasa:
INDONESIA ENGLISH
BERANDA PETA SITUS PEMUTAKHIRAN Cari
 
 

 

 

 
     
 

KENDALI TAMPILAN CANTUMAN

PEMILIHAN UMUM

PRESIDEN-PRESIDEN RI

Soekarno
Masa Bakti 1945-1966
Soeharto
Masa Bakti 1966-1998
BJ. Habibie
Masa Bakti 1998-1999
Abdurrahman Wahid
Masa Bakti 1999-2001
Megawati Soekarnoputri
Masa Bakti 2001-2004
Susilo B. Yudhoyono
Masa Bakti 2004-2014
Joko Widodo
Masa Bakti 2014-

ISTANA-ISTANA PRESIDEN

 

DIREKTORI PENYELENGARAAN PEMILU

Detail cantuman
< Kembali ke daftar >

Pemilihan Umum Tahun 1955
Dilaksanakan pada 29 September 1955
Jumlah Peserta : 30 partai

 

Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu pertama yang bersifat nasional di Indonesia. Sebelum pemilu yang bersifat nasional tersebut, Indonesia pernah melaksanakan pemilu yang bersifat lokal. Pemilu yang bersifat lokal tersebut pernah dilaksanakan di dua daerah di Indonesia, yaitu daerah Minahasa dan Yogyakarta pada tahun 1951. Pemilu di Minahasa memilih secara langsung 25 anggota DPRD, sedangkan pemilu di Yogyakarta memilih secara tidak langsung anggota DPRD. Pemilih memilih 7.268 elektor yang bertemu lima pecan kemudian untuk memilih 40 anggota DPRD.

Jauh sebelum negara Indonesia terbentuk, pemilu dalam skala terbatas juga pernah dilakukan. Pemilu dilakukan untuk memilih anggota Volksraad, dimana sebagian anggotanya dipilih secara tidak langsungdan sebagaian yang lain diangkat oleh Gubernur Jenderal. Anggota Volksraad terdiri dari orang Eropa, Indo-Arab, Indo-Cina dan Pribumi.

Penyelenggaraan pemilu tahun 1955 banyak kalangan menyebut sebagai pemilu yang paling ideal dan paling demokratis. Idialitas yang dibangun berdasarkan kebebasan dan pluralitas kontestan pemilu, netralitas birokrasi dan militer setidaknya dalam konsep, tidak terjadi kerusuhan atau bentrok masa, diwakilinya semua partai dalam badan penyelenggara pemilu dan antusiasme pemilih.

Pemilu pada tahun 1955 ini merupakan pemilu yang disiapkan dan diselenggarakan oleh tiga cabinet yang berbeda. Persiapannya dilakukan oleh Kabinet Wilopo, sedangkan pelaksanaannya dilakukan oleh Kabinet Ali Sastroamidjojo dan Kabinet Burhanuddin Harahap. Kabinet Wilopo mempersiapkan rencana undang-undang dan mengesahkan undang-undang pemilu. Kabinet Ali Sastroamidjojo melaksanakan pemilu sampai tahap kampanye kemudian diganti Kabinet Burhanuddin Harahap yang melaksanakan tahapan selanjutnya yaitu hari-H pencoblosan sampai pemilu selesai.

Pelaksanaan pemilu tahun 1955 pada hakekatnya adalah realisasi dari Maklumat terdiri atas dua hal, yaitu anjuran tentang pembentukan partai-partai politik dan amanat untuk menyelenggarakan pemilu memilih anggota DPR pada bulan Januari 1946. Tidak lama setelah maklumat dikeluarkan segera berdiri tidak kurang 10 partai politik. Sedangkan rencana pelaksanaan pemilu pada Januari 1946 tidak dapat direalisasikan tepat pada waktunya bahkan baru terealisasi dalam waktu hamper sepuluh tahun kemudian setelah maklumat dikeluarkan, yaitu 29 September 1955.


Hasil Pemungutan Suara :
No Urut
Nama Partai
Jumlah Suara
Jumlah Kursi

1.

Partai Nasional Indonesia

8434653

57

2.

Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia 1955

7903886

57

3.

Nahdlatul Ulama 1955

6955141

45

4.

Partai Komunis Indonesia

6179914

39

5.

PARTAI SYARIKAT ISLAM INDONESIA

1091160

8

6.

Partai Kristen Indonesia

1003326

8

7.

Partai Katolik (Indonesia)

770740

6

8.

Partai Sosialis Indonesia 1955

753191

5

9.

Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

541306

4

10.

PersatuanTtarbiyah Islamiyah

483014

4

11.

Partai Rakyat Nasional 1955

242125

2

12.

Partai Buruh 1955

224167

2

13.

Gerakan Pembela Panca Sila 1955

219985

2

14.

Partai Rakyat Indonesia 1955

206161

2

15.

Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia 1955

200419

2

15.

Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia 1955

200419

2

16.

Partai Musyawarah Rakyat Banyak

199588

2

17.

Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia 1955

178887

1

18.

Persatuan Indoenesia Raya 1955

178481

1

 
< Kembali ke daftar >