KENDALI TAMPILAN CANTUMAN
|
|
BERITA KAMPANYE DAN PERISTIWA PEMILU
Detail cantuman
|
|
Judul
|
Utang jadi polemik jelang Pilpres 2019, akankah membahayakan perekonomian?
|
Pengarang
|
BBCNews
|
Bahasa
|
ind
|
Sumber
|
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47067217
|
Kata Kunci
|
- Batas aman utang negara
- Jokowi -- Kepemimpinan
- Kementerian Keuangan
- Pemilihan umum -- Polemik utang negara
- Pemilihan Umum 2019
- Utang negara
|
|
|
Anotasi
|
Polemik soal utang Indonesia terus bergulir menjelang pemihan presiden 2019 hingga berujung pada tudingan calon presiden Prabowo Subianto bahwa Kementerian Keuangan adalah "Kementerian Pencetak Utang".
Pekan lalu, Prabowo mengatakan, menteri keuangan saat ini gemar dan bangga mencetak utang. Namun, kata Prabowo, yang disuruh membayar utang orang lain.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, Wakil Presiden Jusuf Kalla, hingga Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan pun ramai-ramai angkat bicara soal tudingan ini.
'Utang masih dalam batas aman'
Kementerian Keuangan memaparkan dalam laporan bertajuk "APBN Kita" bahwa total utang pemerintah sampai akhir tahun 2018 tercatat sebesar Rp 4.418,3 triliun. Itu artinya, terdapat penambahan utang sebesar Rp 1.809,6 triliun utang sejak Joko Widodo menjadi presiden.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bahwa utang Indonesia masih dalam batas aman, mengacu pada rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Utang luar negeri Indonesia Rp4.800 triliun: Lima hal yang perlu Anda ketahui
Bangun proyek-proyek besar, haruskah Afrika khawatir dengan utang ke Cina?
Rakyat Malaysia bergotong royong menyumbang untuk bayar utang negara
|
|
|
File PDF Tersimpan
|
|
|
|