Bahasa:
INDONESIA ENGLISH
BERANDA PETA SITUS PEMUTAKHIRAN Cari
 
 

 

 

 
     
 

KENDALI TAMPILAN CANTUMAN

PEMILIHAN UMUM

PRESIDEN-PRESIDEN RI

Soekarno
Masa Bakti 1945-1966
Soeharto
Masa Bakti 1966-1998
BJ. Habibie
Masa Bakti 1998-1999
Abdurrahman Wahid
Masa Bakti 1999-2001
Megawati Soekarnoputri
Masa Bakti 2001-2004
Susilo B. Yudhoyono
Masa Bakti 2004-2014
Joko Widodo
Masa Bakti 2014-

ISTANA-ISTANA PRESIDEN

 

BERITA KAMPANYE DAN PERISTIWA PEMILU

Detail cantuman
< Kembali ke daftar >
Judul

Hasil dan Proses Penghitungan Suara : Dua Kubu Belum Akur

Bahasa

ind

Sumber

Suara Pembaruan, 22 April 2019

Kata Kunci

  1. Badan Pemenangan Nasional (BPN) - Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
  2. Legitimasi Pemilu 2019
  3. Pasca Pemilu Presiden 2019
  4. Petugas KPPS - Luar negeri (Malaysia)
  5. Quick count
  6. Real count
  7. Tim Kampanye Nasional (TKN) - Joko Widodo-Ma'ruf Amin

 
 
Anotasi

Pascapencoblosan pemilu 2019 pada 17 April 2019 lalu, dua kuubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden ternyata tidak begitu saja akur. Keduanya bersebrangan dalam menyikapi hasil penghitungan cepat atau quick count serta proses penghitungan real count.
Kubu 01, Jokowi-Ma'ruf mempercayai hasil tersebut tetapi tidak untuk kubu 02, hasil dari quick count dari lembaga-lembaga yang sudah terakreditasi menunjukkan kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Kubu 02 menyatakan diri memenangi perolehan suara Pilpres 2019 berdasarkan real count internal yang konon dihimpun dari para saksi di TPS seluruh Indonesia. Namun demikian sampai saat ini pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi belum bersedia membuka cara atau proses penghitungan serta menyebutkan metode penghitungan real count.
Terkait proses penghitungan suara, kubu 02 yang lebih banyak menyebutkan adanya kecurangan. BPN mendorong penyelenggara pemilu segera menindaklanjuti laporan dugaan kecuranggan pemilu 2019 yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Pembiaran terhadap dugaan kecurangan dinilai bisa mempengaruhi kualitas pemilu.
Kecurangan yang disebut oleh kubu 01 antara lain, pihak petahana tidak cuti saat berkampanye, adanya surat suara tercoblos untuk salah satu paslon di Malaysia, hingga proses pemungutan suara yang dilakukan oknum petugas KPPS.
Penyelenggara Pemilu 2019 sudah dianggap tidak netral ketika tidak terselesaikannya perencanaan 17 juta lebih DPT. Dugaan lain adalah adanya keterlibatan dan ketidaknetralan aparatur pemerintahan, mulai dari tingkat RT, lurah, camat, bupati dan gubernur, dan menyatakan BUMN terlibat.
Bambang Wijayanto menyatakan, bahwa pemilu kali ini adalah pemilu yang terburuk pascareformasi, hampir seluruh masyarakat merasakan kecurangan yang terjadi dan berlangsung merata di seluruh wilayah.
Sebaliknya kubu 01, justru lebih banyak bekerja yakni dengan terus melakukan rekapitulasi berjenjang dokumen C1 Pemilu 2019 bersama TKN. Dengan total data C1 yang masuk sebanyak 119.141 dan dengan basis itu dibobot berdasarkan proporsi pemilihnya maka hasil akhirnya Jokowi-Ma'ruf Amin 56,74% dan Prabowo-Sandi 43,26%
Klain terhadap hasil pemilu boleh saja, namun harus disertai data dan keberanian untuk menampilkan dapur pusat perhitungannya.

 
 
File PDF Tersimpan

3SuaraPembaharuan_22042019sudah.pdf (5453011 bytes).
Catatan : Anda harus memiliki aplikasi pembaca dokumen PDF untuk dapat membuka dokumen ini.

< Kembali ke daftar >