Detail biodata

Pejabat Menteri

Nama

: Fahmi Idris, SE

Gender

: Laki-Laki

Tempat Lahir

: Jakarta

Tanggal Lahir

: 20 September 1943

Riwayat Hidup

: Fahmi Idris (lahir di Jakarta 20 September 1943) adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Fahmi adalah Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Bersatu (dilantik pada tanggal 7 Desember 2005). Sebelumnya Fahmi pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kabinet yang sama sebelum digantikan oleh Erman Suparno dalam perombakan (Reshuffle) yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Desember 2005.



Fahmi lulusan dari fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI). Pada tahun 1984, Fahmi bergabung dengan Golkar. Dari tahun 1998 hingga 2004, Fahmi menjadi Ketua DPP Golkar Jakarta. Fahmi kemudian dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun yang sama. Dalam Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan B.J. Habibie (1998-1999), Fahmi menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja.



Fahmi yang mantan Ketua Senat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1965-1966) ini tidak merampungkan kuliah ekonominya di Universitas Indonesia untuk merintis usaha. Bakat wiraswastanya menurun dari sang ayah, Haji Idris gelar Marah Bagindo yang seorang pedagang. Walaupun kemudian ia melanjutkan studinya ke Fakultas Ekonomi Extension Universitas Indonesia dan pendidikan Financial Management for Non-Financial Manager (1973). Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968), ini memulai berusaha bersama rekan-rekan eksponen 66. Mereka mendirikan PT Kwarta Daya Pratama, 1969. Kemudian aktif dalam 10 perusahaan. Di antaranya, PT Kodel (Kelompok Delapan) yang bergerak di bidang perdagangan, industri, dan investasi.



Kemudian Fahmi, suami dari Kartini Hasan Basri, mulai aktif dalam politik praktis. Pada 3 Maret 1984, bersama sejumlah eksponen 66, bergabung dengan Golkar karena ia melihat adanya aspek kemanusiaan yang menampung semua persamaan pikiran dan hobi di Golkar.



Seusai serah terima jabatan dari Jacob Nuwa Wea di Kantor Depnakertrans, Jakarta, 21 Oktober 2004, Fahmi menegaskan akan segera membentuk tim khusus untuk menangani pemulangan sekitar 700.000 Tebaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia. Fahmi juga mengatakan, untuk meningkatkan kinerja di lingkungan Depnakertrans, ia akan berkoordinasi dengan seluruh jajarannya. Setelah itu, ia akan melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak menyangkut pemberian tunjangan hari raya, pemutusan hubungan kerja, dan soal penempatan TKI ke luar negeri.



Sebagai program 100 hari, Fahmi juga akan mempelajari Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 yang menuai banyak protes dari pekerja karena dinilai terlalu memihak kepentingan dunia usaha. Seperti pasal yang mengatur pengunduran diri dari perusahaan yang tidak mendapat uang pesangon kecuali kebijakan dari perusahaan tersebut apabila pekerja itu sudah memiliki masa kerja yang lama di suatu perusahaan.

Riwayat Karir

: Direktur CV Pasti (1967-1968)

Direktur PT Ujung Lima (1968-1969)

Presiden PT Kwarta Daya Pratama (sejak 1969)

Manajer Utama PT Krama Yudha (1973-1976)

Direktur PT Krama Yudha (sejak 1976)

Wakil Presiden PT Parama Bina Tani (sejak 1980)

Direktur PT Dharma Muda Pratama (sejak 1981)

Wakil Ketua PT Wahana Muda Indonesia (sejak 1983)

Ketua PT Delta Santana (sejak 1984)

Presiden PT Kodel (sejak 1979)

Menteri Tenaga Kerja Kabinet Pembangunan VII

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2005)

Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Bersatu (2005-2009)

Jabatan Dalam Kabinet

:
  1. Menteri Perindustrian dalam kabinet Kabinet Indonesia bersatu masa kerja 7 Desember 2005 - 22 Oktober 2009

  2. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kabinet Kabinet Indonesia bersatu masa kerja 21 Oktober 2004 - 7 Desember 2005

   
Lampiran Foto :