Riwayat Hidup |
: Pendidikan :
- SR Adabiah I Padang (1946)
- SMP Bukittinggi (1950)
- SMA Bukittinggi (1953)
- Fakultas Ekonomi UI Jakarta (Tidak selesai, 1958)
- Universitas Stanford, California, AS (meraih gelar M.A, 1962)
- Universitas Illionis, AS (meraih doktor, 1967)
BIOGRAFI
Muhammad Alwi Dahlan adalah seorang tokoh politik Indonesia. Sebelum menjabat Menteri Penerangan dalam Kabinet Pembangunan VII yang dipimpin oleh Presiden Soeharto (Maret - 21 Mei 1998), ia pernah menjabat sebagai Asisten Menteri Negara bidang Keserasian Kependudukan, Lingkungan, dan Kependudukan di Kementerian Lingkungan Hidup (1979-1993) serta Kepala BP-7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) (1993-1998). Pada 5 Juli 1997, ia diangkat menjadi Guru Besar dalam bidang ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI).
Alwi menyelesaikan pendidikan dasarnya di Padang, lalu melanjutkan ke Bukittinggi. Setelah menyelesaikan SMA, ia kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Jakarta. Kemudian, Alwi berangkat ke Amerika Serikat pada tahun 1958 sebelum ia sempat menyelesaikan kuliahnya karena diundang oleh Organisasi Nasional Mahasiswa AS (US National Student Association) dalam posisinya sebagai aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI).
Tahun 1961 Alwi menyelesaikan studi S1-nya di American University, Washington DC, US, dan mendapat gelar "BA". Setelah itu ia melanjutkan studinya ke Universitas Stanford dan mendapat gelar Master of Arts (MA) dalam bidang ilmu komunikasi tahun 1962. Kemudian pada tahun 1967, Alwi mendapat gelar doktor (PhD) dalam ilmu komunikasi dari Universitas Illinois, kota Urbana, AS.
Alwi memiliki kegemaran menulis dan mengarang. Pada usia 16 tahun ia sudah aktif mengarang, seperti cerita pendek di mingguan nasional "Mimbar Indonesia" dan majalah "Kisah" terbitan Jakarta. Ketika SMP, Alwi menerbitkan koran sekolahnya. Ia menjadi koresponden untuk majalah "Siasat" dan mengisi rubrik kebudayaan "Gelanggang" di majalah tersebut. Sewaktu SMA, ia menulis rangkaian reportase perjalanan kaki menjelajahi pedalaman Alas, Gayo, dan Aceh untuk "Siasat". Ia juga aktif menulis dalam "Zenith", sebuah majalah kebudayaan yang diterbitkan oleh "Mimbar Indonesia". Di Universitas Indonesia, Alwi mengembangkan kegiatan penulisannya dalam penerbitan kampus. Ia menjadi pemimpin redaksi Majalah "Forum" dan "Mahasiswa". Tahun 1958, ia ikut mendirikan Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI).
Selama periode 1953-1958, Alwi pernah menulis sembilan skenario film, salah satunya "Tiga Dara". "Harimau Tjampa", film yang juga pernah ditulisnya sebagai skenario berdasarkan cerita asli Usmar Ismail memperoleh penghargaan Festival Film Indonesia I sebagai skenario film terbaik. Ia juga memperoleh penghargaan dari Festival Film Asia Pasifik untuk balada pengiring yang memakai teknik randai Minang untuk film "Tamu Agung". Kemudian, buku cerita anak-anak karangan Alwi "Pistol si Mancil" terbitan Balai Pustaka juga pernah dibuat film berjudul "Jenderal Kancil".
|