Riwayat Hidup |
: Pendidikan :
- SP3AD (1952)
- Suslapa
- Seskoad
BIOGRAFI
Sejak kecil Yogie S. Memet ingin menjadi veld politie. Anak pasangan haji itu sangat mengagumi polisi yang di matanya mesti berpedang panjang dan bermisai melintang. Di masa Revolusi, ia bergabung dengan Tentara Pelajar (TP) Batalyon 400, dengan daerah operasi Cirebon, Jawa Barat.
Di masa kepemimpinan Yogie ketika ia menjabat Komandan Yon 330 Kujang I Siliwangi dan ditugasi menghadapi gerombolan DI/TII Kahar Muzakkar di Sulawesi. Ia bertekad pasukannya tidak akan pulang ke Bandung sebelum Kahar tertangkap.
Dua kali Yogie menjadi siswa sekolah militer terpandai, di Suslapa dan di Sesko ABRI. Mantan Panglima Kodam VI/Siliwangi dan Komandan Jenderal Kopassandha (kini Kopassus) ini menganggap Jawa Barat banyak tertinggal dibandingkan dengan daerah lain. Dalam masa 17 tahun pertama setelah Kemerdekaan, daerah itu terus- menerus terjadi kekacauan yang disebabkan oleh gerombolan DI/TII. Yogie bertekad pada akhir Pelita IV, Jawa Barat dapat meraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha.
Sebelum dilantik menjadi gubernur Jawa Barat, Yogie sebetulnya bercita- cita menghabiskan masa pensiunnya sebagai lurah di Pangalengan. Setelah masa jabatannya sebagai gubernur berakhir, ia dipilih menjadi Menteri Dalam Negeri Kabinet Pembangunan V periode 1993-1998.
Yogie S. Memet, meninggal dunia pukul 14.15 Kamis 7 Juni 2007 akibat penyakit gagal ginjal setelah sebulan dirawat secara intensif di Rumah Sakit Advent, Bandung. Sebelumnya, Yogie rutin menjalani cuci darah tiga kali seminggu. Selain itu, menurut keterangan dokter, Yogie juga mengalami masalah jantung.
|