Riwayat Karir |
: - Asisten Profesor Geodesi THS Bandung (1932-1939)
- Insinyur Konstruksi Deputi PU di Bandung (1935-1939)
- Insinyur Konstruksi Deputi PU Kediri (1939-1943)
- Guru Besar ITB (1943-1945)
- Dekan FT UGM (1945-1949)
- Konsultan Teknik di Jakarta (1949-1953)
- Guru Besar ITB dan FT UI (1950)
- Menteri PU & T (1953)
- Menteri Perhubungan (1954)
- Menteri Ekonomi (1955)
- Dekan Fakultas Teknik UI (1964-1974)
- Konsultan Teknik/Direktur PT Exakta
- Direktur Freyssinet Indonesia Ltd
- Direktur Biro Oktrooi Patent Roosseno
Kegiatan Lain :
- Anggota Federation International de Precontreinte (FIP)
- Perwakilan Societe Technique de Utilisation de Beton Precontrante Paris (STUP)
- Anggota International Association for Bridge and Structural Engineering Zurich (IABSE)
- Ketua Gapensi
- Direktur STTN
- Ketua Tim Rehabilitasi Borobudur
- Ketua Umum Gapensi
Karya Tulis :
- Differential dan Integral, Penerbit Buku Teknik HS Tam, Jakarta, 1953
- Perhitungan Cross, Penerbit Buku Teknik HS Tam, Jakarta (1953)
- Beton Tulang PT Pembangunan Jakarta, 1954
Penghargaan : Doctor Honoris Causa ITB, Bandung (1977)
Alamat Rumah : Jalan Diponegoro 14, Jakarta Pusat
BIOGRAFI
Rooseno Soerjohadikoesoemo atau Rooseno Suryohadikusumo adalah lulusan THS Bandung (sekarang Institut Teknik Bandung/ITB). Roosseno, pada tahun 1932 menjadi satu-satunya pribumi di antara 12 orang yang lulus. Ia mengawali karir dengan berwiraswasta di Bandung. Ia mendirikan Biro Insinyur Roosseno dan Soekarno (Presiden pertama RI) di Jalan Banceuy pada tahun 1933. Pada masa penjajahan Jepang, ia sempat dua tahun mengajar di THS, hingga awal kemerdekaan. Roosseno kemudian tercatat sebagai seorang di antara pendiri dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada di Yogyakarta.
Pada tahun 1948 Rooseno pindah ke Jakarta, mendirikan Kantor Consulting Engineer. Bergabung dalam Partai Indonesia Raya tahun 1950-an, Roosseno pernah tiga kali menjabat menteri. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga, Menteri Perhubungan, dan Menteri Ekonomi. Tetap aktif di pendidikan, ia menjadi guru besar ITB dan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), juga sebagai Direktur Sekolah Tinggi Teknik Nasional (STTN) di Jakarta.
Selama ini, sebagai ahli beton bertulang, Rooseno telah banyak menangani berbagai proyek penting, seperti jembatan, pelabuhan, gedung, dan hotel bertingkat. Menulis tidak kurang dari 33 karya dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda, dan sekarang ia sedang merampungkan autobiografinya. Di kalangan perbetonan internasional, Roosseno menjadi anggota International Association for Bridge and Structural Engineering (IBSE), Zurich, dan Federation International de Precontreinte (FIP).
Di Indonesia, Roosseno mengetuai Tim Rehabilitasi Candi Borobudur, Badan Penasihat Teknis Pembangunan (BPTP) DKI, dan Gabungan Pelaksana Nasional Seluruh Indonesia (Gapensi) yang beranggotakan lebih dari 30.000 pemborong. .
Rooseno menjadi Direktur di tiga perusahaan : Biro Insinyur Exakta NV, Freyssinet Indonesia Ltd, dan Biro Oktroi Patent Roosseno. Pemerintah RI menganugerahinya Satya Lencana untuk jasa ikut membangun Kompleks Asian Games Senayan (1962). Penghargaan lain berupa Doctor Honoris Causa untuk ilmu teknik yang diterimanya dari ITB (1977). Belakangan, dan Bintang Mahaputra Utama (1984).
Retrieved from "http://www.ghabo.com/gpedia/index.php/Rooseno_Soerjohadikoesoemo"
|