KENDALI TAMPILAN CANTUMAN
KEPUSTAKAAN TERKAIT PRESIDEN |
|
|
|
|
KLIPPING ARTIKEL
Detail cantuman
|
|
Judul
|
Volonte General
|
Pengarang
|
Albert Hasibuan
|
Bahasa
|
ind
|
Sumber
|
Suara Pembaruan , 5 Mei 1998
|
Kata Kunci
|
- Konflik
- Rakyat
- Umum
- Volonte
|
|
|
Anotasi
|
Berhentinya Pak Harto sebagai Presiden Republik Indonesia secara mendadak pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 9 lebih 10 pagi mengingatkan akan sebutan Volonte General atau Kehendak Umum dari seorang ahli filsafat Jean-Jacques Rousseau. Namun berhentinya bukan tanpa sebab, berhentinya ini telah didahului konflik. Terutama dengan para mahasiswa yang menyuarakan suatu reformasi total yang menyeluruh dan segera. Konsep dialetika yang salah satu interprestasinya adalah mengembangkan konflik yang rasional. Sebab, konflik itu, baik konflik intelektual maupun ide, justru memajukan. . Membudayakan kemampuan untuk menyelesaikan konflik secara intelektual dan terbuka adalah usaha yang mendewasakan masyarakat. Namun, konflik tersebut agaknya belum menjadi jawaban tuntas segala permasalahn bangsa. Karena, 3 hari setelah berhentinya Soeharto, yaitu pada tanggal 23 Mei 1998, Dr. Amien Rais yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah dan Ketua Majelis Amanat Rakyat (MARA) menilai bahwa Pemerintahan Habibi masih sarat dengan KKN, karena masih banyak perpanjangan tangan Keluarga Cendana. Sehingga Reformasi harus terus dilanjutkan sehingga benar-benar akan terwujud kehendak Rakyat banyak atau Volonte General.
|
|
|
File PDF Tersimpan
|
|
File PDF Tersimpan (en)
|
Tidak ada lampiran pdf diunggah
|
| * Catatan : Anda harus memiliki aplikasi pembaca dokumen PDF untuk dapat membuka dokumen ini. |
|
|