Anotasi
|
Bung Karno kira-kira berkata begini, "Tubuh bisa di tiadakan, tetapi roh tidak" . Bung Karno telah tiada, tapi rohnya, bahasa dan spiritnya masih hidup, tidak bisa di tiadakan, bahkan tidak bisa ditiadakan berlalu tanpa tarikan empati, lebih-lebih masa sekarang. Di tengah krisis serba muka seperti yang terjadi beberapa tahun terakhir ini , roh Sukarno hidup kembali, seolah olah berkata: Katakanlah sekarang apa yang telah saya katakan pada waktu dahulu". Yang kita butuhkan sekarang adalah "kata" atau wacana, yang membawa proses penyadaran, pencerahan, yang membuat kita berpikir, berimajinasi.
|