KENDALI TAMPILAN CANTUMAN
KEPUSTAKAAN TERKAIT PRESIDEN |
|
|
|
|
KLIPPING ARTIKEL
Detail cantuman
|
|
Judul
|
Demi Gus Dur, Jaya Suprana Pilih Masuk Neraka
|
Bahasa
|
ind
|
Sumber
|
http://www.tempo.co/read/news/2014/01/23/078547757/Demi-Gus-Dur-Jaya-Suprana-Pilih-Masuk-Neraka
|
Kata Kunci
|
- Gus Dur, Jaya Suprana, Budayawan, Guyonan, Satire
|
|
|
Anotasi
|
Budayawan Jaya Suprana melontarkan guyonan satire tentang kehidupan setelah mati. Pria yang akan merayakan ulang tahunnya ke-65 pada empat hari lagi ini menganggap lucu agamanya. Katanya, ada postulat bahwa surga adalah hak monopoli umat Kristen. Maka jika ingin masuk surga, ikutlah agama kami. Jaya lalu bertanya kepada pendetanya. Jaya lalu memutuskan jika mati nanti ingin masuk neraka saja. Daripada masuk surga ketemunya pendeta melulu, mending saya masuk neraka tetapi bisa tertawa bersama Gus Dur, kata dia disambut riuh rendah peserta diskusi. Bagi dia, Gus Dur adalah tokoh pluralisme yang konsisten membela mereka yang diserang khususnya dengan dalih agama.Misalnya redaktur Monitor, Arswendo Atmowiloto dan pedangdut Inul Daratista Dosen Universitas Driyarkara, Mudji Sutrisno, mengatakan bahwa pluralisme yang dihayati Gus Dur adalah para manusia biasa saja yang agamanya berbeda.Namun, kita semua harus tetap bisa merayakan kemenangan bersama-sama kata dia. Maksudnya, ia mengharap manusia bisa menghormati keimanan dan religiusitas masing-masing. Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md., menimpali bahwa pluralisme bisa dilukiskan sebagai rumah dengan banyak kamar. Saat penghuninya berada di kamar masing-masing, yang lain harus saling menghormati. Maka terserah, mereka mau mengenakan baju warna apa saat di ruangan privatnya itu.
|
|
|
File PDF Tersimpan
|
|
File PDF Tersimpan (en)
|
Tidak ada lampiran pdf diunggah
|
| * Catatan : Anda harus memiliki aplikasi pembaca dokumen PDF untuk dapat membuka dokumen ini. |
|
|