KENDALI TAMPILAN CANTUMAN
KEPUSTAKAAN TERKAIT PRESIDEN |
|
|
|
|
KELUARGA
Detail cantuman
|
|
Nama :
|
Kerto Sudiro
|
Hubungan :
|
Ayah
|
Riwayat Singkat :
|
Kertosudiro waktu kecil bernama Wagiyo adalah anak dari orang tua bernama Kertoirono, dalam perjalanan hidupnya berganti-ganti nama. Kertosudiro mengalami beberapa kali perkawinan sehingga ia sering berganti-ganti nama sesuai adat Jawa apabila menikah berganti nama.
Pada perkawinan pertamanya dengan Ngadirah yang berganti nama, dari nama kecil wagiyo berganti nama Kertoredjo, yaitu nama gabungan orang tuanya Kertoirono dengan nama mertua pertamanya Mat Redjo, dalam perkawinan pertama ini kandas setelah punya anak dua orang yaitu Ponirah ( setelah kawin berganti nama Sastoharyono) dan Wagiran (setelah kawin berganti nama Sumawiyatmo) yang semuanya diasuh oleh ibunya.
Pada perkawinan kedua Kartoredjo menikah dengan gadis berusia enam belas tahun bernama Rr. Soekirah, dalam perkawinan kedua ini kertoredjo berganti nama Kertosudiro, yaitu nama gabungan orang tuanya Kertoirono dengan nama mertuanya Atmosudiro (Ayah Soekirah). Dari perkawinan ini dikaruniai seorang putra yang diberi nama Suharto, yang kelak menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke dua. Nama Soeharto diberikan oleh Kertosudiro dengan harapan kelak anaknya dianugrahi harta yang melimpah, karena nama Soharto diambil dari kata soe berarti tinggi (lebih baik) dan harto artinya harta. Pemberian nama di kalangan orang Jawa yang berarti doa dan harapan untuk anaknya kelak.
Dalam perkawinan ini juga kandas setelah Soeharto lahir dan berumur empat puluh hari, perceraian tidak bisa dihindarkan.
Kertosudiro menikah lagi dan berganti nama Notokaryo, dan dikaruniai anak empat orang yaitu: Ny. Harsono, Santoso, Ny. Juhron dan Ny. Tubagus Sulaiman.
Sumber: Ibu Indonesia Dalam Kenangan
Oleh : Nurinwa Ki S. Hendrowinoto, dkk.
|
|
|