KENDALI TAMPILAN CANTUMAN
|
|
DIREKTORI TOKOH POLITIK
Detail cantuman
|
|
|
|
Nama |
: |
Drs. H. Arief Mudatsir Mandan, M.Si |
Gender |
: |
Laki-Laki |
Tempat lahir |
: |
Jepara, Jawa Tengah |
Tanggal lahir |
: |
11-11-1958 |
Jabatan Partai |
: |
Anggota |
Riwayat Hidup |
: |
Arief Mudatsir Mandan
No. Anggota:
Tempat Lahir: Jepara
Tgl Lahir: 11-11-1958
Agama: Islam
Riwayat Pendidikan:
1. SDN Bangkalan Jepara (1968)
2. PGA 4 Tahun Jepara (1972)
3. PGAA 6 Tahun Kudus ((1974)
4. Fakultas Tarbiyah IAIN Yogyakarta (1981)
5. S2 Sosiologi UI (1999)
Riwayat Pekerjaan:
1. LP3ES (1980-1981)
2. Program Pengendalian Hama Terpadu Bapennas-FAO (1990-1992)
3. Program Pengembangan Orsos UNDP (1992-1995)
4. Dosen Sosiologi Fisip Unas (1998-sekarang)
Riwayat Organisasi:
1. IPNU Jepara Kudus (1969-1974)
2. PMII Yogyakarta (1974-1981)
3. DPP GP Anshor (1990-1995)
4. PBNU (1985-1996)
Drs. H. Arief Mudatsir Mandan, M.Si
Anggota DPR Harus Mampu Beri Solusi Nyata Untuk Rakyat
Bak bejana yang telah tertempa, Arief Mudatsir Mandan, wakil rakyat yang lama berkecimpung di dunia politik ini mampu menggagas pemikiran yang cemerlang untuk menaikkan citra DPR RI yang telah terpuruk di mata rakyat, yaitu anggota DPR RI harus mampu memberikan solusi nyata guna membantu rakyat agar dapat keluar dari permasalahan hidup yang mereka hadapi.
Anggota DPR RI harus mampu memberikan solusi nyata untuk membantu rakyat agar dapat keluar dari permasalahan hidup yang mereka hadapi. Untuk itu DPR RI harus mampu menemukan sistem penyerapan aspirasi yang tepat agar dapat memberikan jalan terbaik bagi rakyat. Jangan hanya sekedar menampung aspirasi, kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ini dengan tegas..
Menurut Arief, sistem penyerapan aspirasi yang dilakukan DPR RI saat ini kurang efektif dan kurang optimal untuk membantu rakyat keluar dari permasalahan yang mereka hadapi. Sebab, kunjungan kerja terutama kunjungan kerja pribadi yang dilakukan anggota DPR RI biasanya hanya bersifat insidentil.
Sering kali kita hanya datang ke suatu daerah, tanya jawab dengan masyarakat tentang permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi, tapi kita tidak memberikan solusi nyata, katanya.
Karena itu Arief berpendapat, idealnya kunjungan penyerapan aspirasi itu tidak hanya merupakan kunjungan penyerapan aspirasi biasa, melainkan kunjungan penyerapan aspirasi plus memberikan solusi.
Lebih lanjut Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR RI ini mengatakan penyerapan aspirasi plus memberikan solusi ini, hanya bisa dilakukan kalau anggota DPR yang bersangkutan itu sering datang ke Konstituen.
Idealnya saat turun ke lapangan, mengunjungi masyarakat, anggota DPR RI harus dibantu tenaga ahli yang dapat membantu dalam menyerap aspirasi sekaligus memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang saat itu disampaikan masyarakat kepada anggota yang bersangkutan, papar lulusan tahun 1999, program studi Sosiologi Pascasarjana Universitas Indonesia ini dengan intonasi yang enak disimak.
Arief yang juga pernah menjadi Kepala Proyek Pengembangan Masyarakat Desa melalui pondok Pesantren pada 100 Pondok Pesantren di Jawa dan Sumatera pada tahun 1980-1983 ini mengibaratkan proses penyerapan yang dilakukan Dewan seperti itu sebagai memutar sebuah kaset.
sumber: dpr.go.id
|
|
|