Bahasa:
INDONESIA ENGLISH
BERANDA PETA SITUS PEMUTAKHIRAN Cari
 
 

 

 

 
     
 

KENDALI TAMPILAN CANTUMAN

PEMILIHAN UMUM

PRESIDEN-PRESIDEN RI

Soekarno
Masa Bakti 1945-1966
Soeharto
Masa Bakti 1966-1998
BJ. Habibie
Masa Bakti 1998-1999
Abdurrahman Wahid
Masa Bakti 1999-2001
Megawati Soekarnoputri
Masa Bakti 2001-2004
Susilo B. Yudhoyono
Masa Bakti 2004-2014
Joko Widodo
Masa Bakti 2014-

ISTANA-ISTANA PRESIDEN

 

DIREKTORI TOKOH POLITIK

Detail cantuman
< Kembali ke daftar >
Nama
:

Dr. Andreas Hugo Pareira

Gender
:

Laki-Laki

Tempat lahir
:

Flores, Nusa Tenggara Timur

Tanggal lahir
:

11-09-2000

Jabatan Partai
:

Anggota

Riwayat Hidup
:

Andreas Hugo Pareira
No. Anggota:
Tempat Lahir: Flores
Tgl Lahir: 11-09-2000
Agama: Kristen
Riwayat Pekerjaan:
Anggota Komisi I DPR-RI
Dr Andreas Hugo Pareira

Sosok Andreas Pareira yang termasuk tokoh vokal dalam kedudukannya sebagai wakil rakyat di komisi I, bahkan ia terkenal sebagai bapak Alutsista oleh kuli tinta berbagai media ini, ternyata lahir dan dibesarkan oleh keluarga bersahaja, ayahnya berprofesi sebagai seorang kepala sekolah SMP dan ibu seorang ibu rumah tangga sederhana di kawasan Flores, Nusa Tenggara Timur. Lingkungan pendidikan yang sangat kental, justru tak membuat Andreas kecil tertarik menjadi guru seperti ayahnya. Saat itu, cita cita bocah Flores yang telah menyelesaikan pendidikan S3 nya di Jerman ini sangat sederhana, dia ingin keluar negeri. Untuk mencapai cita citanya, Andreas cilik memilih dua jalur menjadi pemain sepak bola, permainan favoritnya sejak kecil atau menjadi dosen sehingga dia bisa keluar negeri.

Impian masa kecil Andreas terkubur seiring dengan aktivitas dia menjadi mahasiswa di Universitas Parahiyangan jurusan ilmu sosial politik. Berbagai kegiatan kemahasiswaan dia ikuti seiring dengan bertumbuhnya jiwa nasionalis mudanya, mulai dari senat mahasiswa, Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) hingga persatuan sepak bola mahasiswa ,olahraga kegemarannya sejak kecil. Semangatnya menjadi pesepakbola yang go international terpatahkan oleh cedera kaki yang dialami, akhirnya andreas muda menemukan titik balik cita citanya dengan menjadi dosen. Ide menjadi dosen terbersit saat dia menulis skripsi demi mendapatkan kelulusan dari jurusan ilmu sosial politik di Universitas Parahyangan. Akhirnya Andreas pun mengajar di almamaternya dengan mata kuliah yang diajarkan tak jauh dari politik, yaitu politik Indonesia, politik luar negeri. Saat menekuni dunia perkuliahan, cita cita kecil ingin keluar negeri pun kembali muncul, mulailah pria penyuka buku biografi dan sejarah ini menjual proposal, hingga akhirnya ada seorang profesor menerima proposal tesisnya dan mensponsori sekolah S2 di jerman. Akhirnya impian Andreas keluar negeri terwujud berkat kegigihan dan kepasrahannya menjalani semua yang digariskan Tuhan.

Menjalani aktivitas 3 tahun menempuh pendidikan S2 di Universitaet Passau Jerman pada 1992, tepatnya di perbatasan Austria membuat Andreas memiliki segudang pengalaman mulai dari seringnya pemuda asli flores ini tertangkap oleh polisi Jerman karena dikira pengungsi Bosnia, hingga menjadi penjaga mesin cuci piring di dapur milik Rumah Sakit pemerintah Jerman.

Tahun 1998, Andreas kembali ke tanah air dan mengajar di Universitas Parahyangan. Pada tahun itu pula dia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jawa Barat, saat itu partai pro Megawati ini hanya memiliki pendukung yang minim, namun hal itu tak menyurutkan semangat sang dosen muda untuk bersama sama rekan seperjuangannya membuat sebuah kantor sekretariat PDI Perjuangan meski hanya bermodal sebuah mesin ketik dan kantor sederhana.Ketekunan dan kegigihan Andreas muda berbuah manis saat dirinya ditawari menjadi anggota DPR RI, namun keyakinan Andreas 1999 belum saatnya bagi dia untuk memaksimalkan diri menjadi pelayan rakyat, masih belumlah cukup ilmu bagi dirinya untuk lebih berguna di mata rakyat yang memilihnya. Akhirnya dia memilih melanjutkan S3 di bidang sosial politik di second homeland nya, Jerman sejak 2000, hingga 2003.

Kembali ke tanah air, suami dari Dra Chatarina V D Indarwati Pareira, M.Si ini pun siap dan akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI dan masuk dalam keanggotaan Komisi Pertahanan dan Keamanan, Komisi I. Di dunia wail rakyat, Andreas kembali menemukan titik balik kehidupannya. Di dunia pendidikan yang selama ini dia tekuni, politik adalah mempelajari sesuatu yang seharusnya terjadi, namun di dunia plitik nyata sebagai wakil rakyat, Andreas belajar politik sbagai ptoses mengambil keputusan, berusaha melakukan tugas wakil rakyat sesuai koridor politik meskipun sarat dengan kepentingan politis. Suatu perbedaan tajam antara dunia idealisme pendidikan, dan dunia nyata politik.
Di sela kesibukannya, politikus sekaligus ayah dari seorang putra bernama Christian Satriadamai pareira ini mengisi waktu luangnya dengan olahraga fitness. Andreas Pareira menyukai kiprahnya di Komisi I karena salah satu kapabilitas suatu negara adalah system pertahanan negara yang kuat dan menjadi dasar kekuatan diplomasi serta posisi suatu negara.

Mungkin masih teringat dalam pikiran kita sosok si kecil Denias dalam film negeri di awan, mungkin sosok Andreas Pareira adalah sosok nyata Denias yang dimiliki Indonesia, permata dari timur Indonesia yang memiliki satu kata yang dibagikan kepada generasi Indonesia, bahwa tetaplah kuat menghadapi situasi apapun, dan teruslah melakukan perubahan demi menuju perubahan dan kebaikan bangsa.(11/09)/mei/parle

sumber: dpr.go.id

< Kembali ke daftar >