Riwayat Karir |
: Cita-cita Baswedan bukanlah menjadi pedagang seperti yang diinginkan keluarga. Ia memilih jalur hidup sendiri. Ingin menjadi jurnalis, yang bisa terjun dalam dunia pergerakan nasional. Keinginan Baswedan ini cukup nampak sewaktu masih remaja. Disela-sela menjaga toko ayahnya waktu luangnya dihabiskan untuk membaca buku. Bagi Baswedan membaca adalah kegiatan menyimak, merenung, berpikir dan melahirkan daya kontemplasi.
Pada tahun 1932 Baswedan masuk menjadi anggota redaksi harian Tionghoa Melayu di Surabaya, "Sin Tit Po", pimpinan Liem Koen Hian, seorang peranakan Tionghoa, pendiri Partai Tionghoa Indonesia (PTI). Masuknya Baswedan ke Sin Tit Po diawali saat hendak memenuhi permintaan mertuanya yang mulai membuka usaha rokok kretek. Ia pergi ke Surabaya untuk pemasarannya dan secara kebetulan berjumpa dengan Liem Koen Hian. Pemimpin redaksi harian Tionghoa Melayu itu menawarkan pada Baswedan kerjasama untuk sering menulis di Sin Tit Po. Sebelum pertemuan itu Liem Koen Hian sudah mengenal nama Baswedan melalui sebuah tulisan di Sin Tit Po.
Bagi Baswedan pertemuannya dengan Liem Koen Hian ia manfaatkan untuk menyampaikan keinginannya menjadi seorang jurnalis. Namun, menulis saja tidaklah cukup baginya, kurang menarik. Ia teringat kata-kata Haji Agus Salim yang mengatakan, bahwa belajar jurnalistik itu sebaiknya bukan pada teorinya, tetapi duduk dalam staf redaksi suatu surat kabar. Liem Koen Hian mengangguk, dan berjanji akan menyampaikan maksud Baswedan pada direkturnya.
Akhirnya, Baswedan benar-benar dipanggil Sin Tit Po dan bekerja sebagai redaktur. Sejak saat itu dirinya tercatat sebagai wartawan Sin Tit Po. Sin Tit Po sendiri meski dipenuhi oleh orang-orang Tioanghoa dalam penerbitannya mendukung pergerakan nasional bangsa Indonesia. Sebagai wartawan baru, Baswedan digaji dengan gaji 75 gulden sebuah angka yang besar pada saat itu. Jumlah yang jauh diluar perkiraan Baswedan sendiri. Tentu suatu hal yang menyenangkan. Selain mendapat gaji yang besar, dengan duduk di Dewan Redaksi Baswedan bisa belajar jurnalistik.
|