Riwayat Karir |
: -Wakil Menteri Penerangan Kabinet Presidensial (19 Agustus 1945 - 14 November 1945)
-Menteri Pengajaran Kabinet Kabinet Amir Sjarifuddin I (3 Juli 1947 - 11 November 1947)
-Menteri Pengajaran Kabinet Kabinet Amir Sjarifuddin II (11 November 1947 - 29 Januari 1948)
-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 - 4 Agustus 1949)
-Wakil Ketua MPRS Kabinet Kabinet Kerja III (6 Maret 1962 - 13 Desember 1963)
-Wakil Ketua MPRS Kabinet Kabinet Kerja IV (13 November 1963 - 27 Agustus 1964)
-Wakil Ketua MPRS Kabinet Dwikora I (27 Agustus 1964 - 22 Februari 1966)
-Wakil Ketua MPRS Kabinet Dwikora II (24 Februari 1966 - 28 Maret 1966)
-Perdana Menteri Kabinet Ali Sastroamidjojo I (30 Juli 1953 - 12 Agustus 1955)
-Perdana Menteri Kabinet Ali Sastroamidjojo II (24 Maret 1956 - 14 Maret 1957)
BIOGRAFI
Ali Sastroamidjojo, SH (Grabag, Jawa Tengah, 21 Mei 1903 - Jakarta, 13 Maret 1976) adalah seorang tokoh politik, pemerintahan, dan nasionalis. Ali mendapatkan gelar Meester in de Raechten (Sarjana Hukum) dari Universitas Leiden, Belanda pada tahun 1927. Ali adalah Perdana Menteri Indonesia ke-8 yang sempat dua kali menjabat pada periode 1953-1955 Kabinet Ali Sastroamidjojo I dan periode 1956-1957 Kabinet Ali Sastroamidjojo II. Selain itu, Ali juga menjabat sebagai Wakil Menteri Penerangan pada Kabinet Presidensial, Menteri Pengajaran pada Kabinet Amir Sjarifuddin I, Kabinet Amir Sjarifuddin II, serta Kabinet Hatta I, dan Wakil Ketua MPRS pada Kabinet Kerja III, Kabinet Kerja IV, Kabinet Dwikora I, dan Kabinet Dwikora II.
Semasa bersekolah Ali aktif dalam organisasi pemuda, seperti pada organisasi Jong Java (1918-1922) dan Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda (1923-1928). Karena aktivitasnya, ia pernah ditahan oleh Belanda pada tahun 1927. Pada tahun 1928, ia membuka kantor pengacara, dan menerbitkan majalah Djanget di Solo. Ali pernah bergabung dengan Partai Nasionalis Indonesia (PNI), lalu aktif di Gerindo saat PNI dibubarkan.
Setelah Perang Dunia II usai, Ali menjabat sebagai wakil ketua delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan Belanda (Februari, 1948) dan menjadi anggota delegasi Republik Indonesia dalam perundingan Konferensi Meja Bundar. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia, Ali diangkat menjadi Duta Besar Indonesia di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko (1950-1955). Selain itu, Ali juga menjabat ketua umum Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955, wakil tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 1957-1960, dan menjadi ketua umum PNI (1960-1966).
Selain menjadi tokoh politik, Ali juga rajin mempublikasikan hasil pemikirannya, antara lain pada Pengantar Hukum Internasional (1971), Politik Luar Negeri Indonesia Dewasa Ini (1972), otobiografi Tonggak-tonggak Perjalananku (1974), dan Empat Mahasiswa Indonesia di Negeri Belanda (1975).
|