Riwayat Hidup |
: Pendidikan :
- SD, Karanganyar (1942)
- SMP, Purworejo (1947)
- SMA, Semarang (1950)
- Sekolah Perwira Penerbang AURI, Kalijati (1954)
- RAF`S Flight Instructor School (1955)
- Defence Staff College Wellington, India
BIOGRAFI
Sebagai menteri perhubungan, Rusmin menjalani masa jabatan yang kedua, sejak 1983. Ketika menanggapi berbagai kritik masyarakat mengenai pelabuhan udara Cengkareng, sekarang bandar udara (bandara) SoekarnowHatta, setiap kritik cermat dicatat stafnya, untuk dicocokkan dengan kenyataan.
Marsekal purnawirawan ini menganggap setiap kritik cukup serius, dan sangat bermanfaat. Kendati tidak semuanya benar, ada di antara kritik itu datang dari orang yang memang menguasai teknis bandara internasional. Berdasarkan itu, ia segera melakukan perbaikan dan penertiban pada tahun 1985. Buktinya, antara lain, koridor dan ruang tunggu dipasangi alat pendingin, juga anjungan pengantar. Yang terakhir malah diperkuat dengan semen, demi keselamatan, dan agar enak dipandang. Penghijauan pun ditertibkan.
Setiap hari, lelaki yang pernah menjadi anggota MPR dan Ketua Dewan Telekomunikasi, ini memikirkan bagaimana meningkatkan jasa semua sektor perhubungan. Tidak hanya di udara, tetapi juga di laut, dan di darat. Dilakukannya pembangunan kantor-kantor pos dan giro, juga angkutan sungai, danau, dan penyeberangan.
Melakukan kunjungan dinas, Rusmin kerap mengemudikan sendiri bis rombongan, juga pesawat terbang. Tatkala ke Merauke, ia mengambil alih tugas pilot, menerbangkan sendiri pesawat khusus Gruman Gulfstream (PAS) PKwPKJ tahun 1983. Pada tahun itu, ia baru saja menertibkan penggunaan kendaraan pribadi, dengan mengenakan pajak yang lebih tinggi untuk mengembangkan pola bis kota, dan taksi.
Sering bersafari, di Sumatera ia menelusuri jalan darat, lalu singgah meninjau Balai Yasa Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) di Pulobrayan, Medan tahun 1984. Di sini dirakit berbagai jenis gerbong untuk umum (GW), semen (TTW), batu (YYW), dan tangki minyak kelapa sawit. Pada tahun yang sama, ia meresmikan penggunaan perdana dua kereta api penumpang produk PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur. Tahun berikutnya, ia menyaksikan penyelesaian ke-200 dari 864 gerbong pupuk di PT Inka (sub kontraktor), untuk pengadaan gerbong Pupuk Sriwidjaja (Pusri).
Anak ketiga dari lima bersaudara ini memasuki dinas militer sejak berusia 15 tahun. Ia bergabung dengan TRIP Brigade 17 Detaseman III, beroleh pendidikan Sekolah Perwira Penerbang di Kalijati, dan kemudian Defence Staff College Wellington, India. Setelah itu, ia pernah menjabat komandan skuadron pemburu. Pada usia 32, Roesmin atase Angkatan Udara di Bangkok, Muangthai, dan kemudian di Moskow, Uni Soviet. Sebelum menjadi duta besar RI di Inggris, dan kemudian di Amerika Serikat, Roesmin menjabat Menteri/Panglima TNI Angkatan Udara tahun 1966.
|