Detail biodata

Pejabat Menteri

Nama

: Ki Hadjar Dewantara

Gender

: Laki-Laki

Tempat Lahir

: Yogyakarta

Tanggal Lahir

: 2 Mei 1889

Riwayat Hidup

: Pendidikan :

- Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda)

- STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera) tidak tamat

- Europeesche Akte, Belanda

Riwayat Karir

: - Wartawan Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara

- Pendiri Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa), 3 Juli 1922

- Menteri Pengajaran Kabinet Presidensial, 19 Agustus 1945 - 14 November 1945

Organisasi :

- Boedi Oetomo, 1908

- Pendiri Indische Partij (partai politik pertama beraliran nasionalisme Indonesia), 25 Desember 1912

Penghargaan :

- Bapak Pendidikan Nasional, hari kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional

- Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957

- Pahlawan Pergerakan Nasional (Surat Keputusan Presiden No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959)



Ki Hadjar Dewantara (Yogyakarta, 2 Mei 1889 - 26 April 1959) adalah seorang tokoh pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda.

Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

Tulisan Ki Hajar yang terkenal adalah "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asli : Als ik eens Nederlander was) yang pernah dimuat dalam surat kabar de Expres milik Douwes Dekker tahun 1913. Artikel tersebut ditulis dalam konteks rencana pemerintah Belanda untuk mengumpulkan sumbangan dari Indonesia.

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada 26 April 1959 dan dimakamkan di Wijayabrata, Yogyakarta. Tanggal lahirnya, (2 Mei) dijadikan Hari Pendidikan Nasional di Indonesia dan menjadi Bapak Pendidikan Indonesia. Nama Ki Hajar juga diabadikan sebagai nama kapal perang Indonesia "KRI Ki Hajar Dewantara". Selain itu, perguruan Taman Siswa yang ia dirikan telah memiliki sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Semboyan dalam pendidikan yang beliau pakai adalah "tut wuri handayani". Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya "ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan kita.

Jabatan Dalam Kabinet

:
  1. Menteri Pengajaran dalam kabinet Presidensial masa kerja 19 Agustus 1945 - 14 November 1945

   
Lampiran Foto :